Perlu disadari bahwa setiap kehidupan kita memang terbebas dari apapun namun terkadang kita masih terikat oleh persepsi dan ekspetasi orang lain, padahal hidup kita yang menjalani namun orang lain tetap saja membebani kita.  dalam banyak hal. Penilaian orang lain menjadi satu pedoman yang kita gunakan untuk mengambil sebuah keputusan. Contoh saja cara kita berwirausaha dagang, keputusan mau dagang apa jadi sangat dipengaruhi oleh sebuah persepsi dan opini yang ada di masyarakat.

Tahukah Anda? Persepsi orang lain merupakan salah satu penghambat dari kesuksesan. Ketika mengambil sebuah keputusan bukan benar-benar berasal dari diri kita melainkan karena opini orang lain. Pada titik inilah kita berjalan dalam sebuah penjara persepsi orang lain, sedangkan masalah terbesar kita sulit memahami mana yang benar-benar keinginan kita dan mana yang merupakan pengaruh persepsi dari orang lain. Ketika menjalani hidup dengan batasan dan persepsi orang lain kita akan mengalami beberapa kerugian. 

Pertama kita tidak akan menjalani kehidupan kita sendiri melainkan menjadi orang lain, kedua potensi terbaik yang dimiliki sulit untuk dimunculkan. Kita tidak akan ada semangat juang yang tinggi, ketika menemukan suatu kebosanan, rasa malas, lelah dan semangat yang sangat rendah. Kondisi tersebut sangat mungkin terjadikarena mengambil putusan atas persepsi orang lain. 

Pengaruh-pengaruh tersebut sangat merugikan. Lalu bagaimana cara melepaskan persepsi orang lain dalam pikiran kita? Caranya yaitu dengan menentukan apa tujuan kita, apa yang menjadi keunggulan dan kekurangan kita dan renungi apakah pilihan tersebut benar-benar pilihan kita atau hanya sekedar persepsi orang lain saja. 

Untuk memahami diri kita tentu bukan perkara yang mudah karena membutuhkan waktu yang tepat untuk menilai siapa diri kita. Jika sudah telanjur terjebak dalam persepsi orang lain, masih ada kemungkinan kita untuk mengubahnya dengan cara menerima persepsi tersebut sebagai pilihan sadar namun harus mampu menimbang sebagai putusan yang benar-benar sesuai dengan apa yang kita inginkan.

Persepsi-persepsi orang lain terkadang hanya membingungkan diri kita dalam mengambil sebuah keputusan. Misal saja, ada kata-kata motivasi tentang kesuksesan yang mungkin sering kita dengar, seperti  “Orang sukses selalu berpikir positif, itulah yang membedakannya dengan yang lain” atau “Hidup itu harus selalu merasa bahagia,lalu tinggalkanlah hal-hal yang membuat kita tidak bahagia, buatlah semuanya seperti seolah-olah, bercerminlah, lalu tersenyum betapa cantiknya diri kita”  

Kata-kata di atas adalah contoh dari persepsi atau cara pandang kita terhadap sesuatu, baik buruknya sesuatu karena diawali dari sebuah persepsi itu. Kadang-kadang persepsi itu juga di pengaruhi dan dilatarbelakangi oleh faktor budaya, sehingga terkadang orang itu akan menilai orang jawa akan beda dengan orang sunda dan orang padang, dan seringkali penilaian terhadap latar belakang itulah yang membuat seseorang bisa salah paham, karena ada faktor dari karakter serta didikan dari lingkungannya. 

Cara pandang diri Anda  terhadap hidup Anda  tergantung dari persepsi,,sedikit gambaran tentang persepsi adalah penilaian (Value), hati-hati dengan persepsi karena sering kali ia membuat seseorang salah paham,,jika kita berpresepsi baik maka baiklah ia Selain itu persepsi juga ada kaitannya dengan positif thinking. Jika persepsi kita mengenai sesuatu itu baik maka akan melahirkan energy positif dan begitupun sebaliknya jika persepsi itu buruk maka hal yang kita khawatirkan biasanya akan benar-benar terjadi.

Faktor yang memengaruhi persepsi biasanya tergantung dari stimulus yang di berikan individu atau seseorang terhadap sesuatu, apakah persepsi itu akan di nilainya sebagai sebuah tantangan, ancaman atau tuntutan dan biasanya jika stimulus yang kita terima negatif hal ini akan menimbulkan gejala setres, makanya dalam ilmu psikology di bahas tentang mekanisme pertahanan diri, artinya yaitu agar diri kita terlindungi dari gejala setres tersebut. 

 Copyright stekom.ac.id 2018 All Right Reserved