Inovasi sering sekali disebut sebagai salah satu orientasi strategis yang paling penting bagi perusahaan untuk mencapai kesuksesan jangka panjang serta memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja usaha . Era inovasi muncul karena situasi bisnis yang banyak dipengaruhi perubahan yang serba cepat dimana perubahan hampir tidak dapat diprediksi yang disebabkan oleh perkembangan besar –besaran dalam bidang teknologi informasi, globalisasi, dan demokratisasi 

Schumpeter (1934, 1942) adalah orang pertama yang menekankan peran inovasi dalam proses kewirausahaan serta menjadi faktor penting yang digunakan untuk mencirikan kewirausahaan. Fenomena ini sering sekali digambarkan sebagai kecenderungan perusahaan untuk terlibat dan mendukung ide-ide baru, kebaruan, eksperimentasi, dan proses kreatif yang dapat menghasilkan produk, layanan, atau proses teknologi baru. Informasi tersebut sesuai dengan pengertian inovasi yang dikemukakan oleh Lundvall (1995) yang mendefinisikan inovasi sebagai suatu proses yang secara terus menerus belajar, melakukan pencarian, dan menghasilkan produk baru, proses yang baru, bentuk organisasi baru, dan pasar yang baru

Seringkali orang mengidentikkan inovasi hanya berlaku kepada produk saja. Tetapi jika mengacu kepada pengertian yang dikemukakan oleh Lunvall di atas, maka inovasi tidak hanya dikaitkan kepada produk saja, melainkan kepada banyak hal, seperti memperkenalkan produk baru (product innovativeness), memperkenalkan proses produksi baru (process innovativeness),  membuka pasar yang baru (marketing innovativeness), dan lain-lain.

Product Innovativeness

Filosofi mengembangkan produk baru yang inovatif adalah landasan untuk sukses di banyak industri dan perusahaan. Sering sekali kehadiran produk baru dianggap sebagai “darah segar “ bagi perusahaan, dimana kemampuan untuk menghasilkan produk baru secara terus menerus oleh perusahaan dapat mempertahankan keunggulan kompetitif perusahaan di lingkungan komersial dan bisnis yang pada akhirnya dapat meningkatkan kinerja perusahaan (firm performance).Inovasi produk (product innovativeness) didefinisikan sebagai sejauh mana produk yang baru memberikan manfaat yang unik dan bermakna serta dapat menjadi penentu utama keberhasilan produk baru melalui diferensiasi produk dibandingkan dengan produk pesaing yang ditentukan oleh persepsi kebaruan, kebaruan fitur, keunikan fungsionalitas, dan manfaat.

Pada awalnya, inovasi produk ini dipengaruhi oleh kondisi yang dihadapi perusahan, dimana perusahaan dihadapkan dengan persaingan yang kuat dan canggih, dimana perusahaan dapat dengan mudah menyediakan produk/layanan yang sama atau serupa di pasar. Secara bersamaan, konsumen juga mengubah kebiasaan mereka dengan mengharapkan manfaat yang lebih besar dari produk/layanan yang dibeli. Akibatnya, perusahaan perlu terus menyediakan produk/layanan baru atau meningkatkan produk yang sudah ada. Artinya, perusahaan perlu terus berinovasi dan memiliki produk/layanan baru/ yang lebih baik di pasar , baik yang dapat dihasilkan oleh perusahaan itu sendiri atau  bekerja sama dengan perusahaan lain, dan atau bergabung dengan berbagai jaringan. Salah satu inovasi produk yang dapat kita lihat terjadi pada telepon yang berkembang dari telepon kabel menjadi telepon nirkabel. Bagaimana perusahaan Swedia Telefonaktiebolaget LM Ericsson pertama sekali memperkenalkan Telepon Nirkabel Ericsson secara komersial, namun karena tidak melakukan inovasi produknya ,perusahaan yang sebelumnya menjadi pemimpin pasar (market leader) di dalam industri telpon nirkabel harus mengalami kehancuran dan kemunduran yang tergilas dan berganti dengan kemunculan HP Nokia, BlacBerry dimana pada akhirnya Nokia, BlacBerry juga mengalami nasib yang sama dengan HP Ericsonss mengalami  kemunduran dengan munculnya Android seperti Samsung, Oppo,dll. Dalam kasus ini, bentuk inovasi produk terlihat  jelas , dimana perusahaan yang dahulu menguasai pasar, tetapi karena keterlambatan dan ketiadaan inovasi produk mengakibatkan perusahaan hilang dari pasar.

Process Innovativeness

Inovasi dapat dipandang sebagai proses menciptakan sesuatu yang baru . Inovasi proses dapat menghasilkan inovasi radikal dengan menciptakan layanan-layanan baru untuk pasar yang belum ditentukan, layanan untuk pasar yang ada, atau penawaran layanan baru untuk pelanggan yang sudah ada. Banyak dari inovasi proses ini difasilitasi oleh penerapan rekayasa, penelitian, keahlian teknis dan pengetahuan industri untuk mencapai kompetensi dalam bidang teknologi dan metode produksi terbaru . Pengaruh teknologi pada proses dapat dilihat pada perusahaan jasa di mana teknologi menjadi komponen utama dari perusahaan jasa tersebut, seperti penggunaan teknologi teknologi informasi dalam layanan yang telah menyebabkan perubahan besar dalam proses layanan. Bahkan, kemajuan teknologi seringkali menjadi dasar inovasi layanan yang radikal. Misalnya, pertumbuhan internet telah menyebabkan adopsi yang luas dalam pemberian layanan yang mengarah ke berbagai inovasi dalam proses layanan. Perbankan memanfaatkan penggunaan internet untuk mengembangkan layanan dari pelayanan manual oleh teller di kantor-kantor kas perbankan menjadi layanan ATM dan M-Banking dengan proses yang cepat dan mandiri.

Marketing Innovativeness

Inovasi pemasaran diperlukan untuk mempertahankan pelanggan dengan cara menyediakan pelayanan terbaik, menciptakan kepuasan pelanggan, menyediakan produk sesuai keinginan dan kebutuhan pelanggan yang dapat dilakukan melalui pengembangan produk, proses dan hubungan Inovasi pemasaran pada produk ditujukan untuk memenuhi  keinginan dan kebutuhan konsumen melalui pengembangan produk baru, pencarian ide baru, riset, dan pengembangan dengan memanfaatkan teknologi baru sehingga dapat menghasilkan produk yang unik dan produk yang berbeda. Oleh karena itu, inovasi pemasaran (marketing innovativeness) memiliki beberapa dimensi diantaranya inovasi produk yang berkaitan dengan perubahan fisik produk (mis. botol deterjen isi ulang, kemasan interaktif dengan menggunakan barcode, kemasan yang diberi label untuk memeriksa keaslian produk, kemasan yang sepenuhnya dapat didaur ulang menjadi kompos), inovasi pelayanan yang berkaitan dengan efektivitas dan efisiensi proses pelayanan (mis, penjualan langsung, demonstrasi langsung, multilevel marketing), dan juga inovasi dalam cara -cara baru penetapan harga barang dan jasa (mis. pra-bayar, flat rate, dynamic pricing), serta teknik untuk promosi produk (mis. kontes media sosial, ulasan pelanggan bersama, iklan yang dipersonalisasi menggunakan geolokasi)

Akhirnya perkembangan inovasi tersebut semakin hari semakin pesat dan detail serta rinci sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. 


 Copyright stekom.ac.id 2018 All Right Reserved