Pepatah lama mengatakan “ banyak anak, banyak rejeki “ Namun seiring perkembangan zaman, pepatah tersebut menjadi kurang relevan , apalagi jika dikaitkan dengan dunia bisnis maupun kewirausahaan. Kemudian berkembang pepatah baru yang sering diucapkan “banyak teman , banyak rejeki “ , dimana “teman” merupakan salah satu representasi bentuk jejaring (networks). Hal ini sesuai dengan pernyataan Stephen P. Borgatti, Daniel S. Halgin, (2011) mengemukakan bahwa jaringan/jejaring (networks) terdiri dari satu kumpulan aktor dengan suatu bentuk ikatan yang  jenisnya ditentukan (mis, persahabatan) yang menghubungkan antar aktor tersebut.. 

Dalam konteks pemasaran , wirausaha, dan bisnis, keberadaan jejaring menjadi sangat penting untuk meningkatkan kinerja perusahaan.. Namun keberadaan jejaring (networks) saja tidaklah cukup  Oleh karena itu, diperlukan  kerjasama berbagi jejaring (networks sharing cooperation) untuk mendukung keberhasilan berbisnis dan berwirausaha. “Networks Sharing Coopertaion “ merupakan  suatu bentuk kerjasama antar aktor yang dilakukan dengan saling memanfaatkan jejaring aktor  yang satu  oleh aktor yang lain guna menjangkau seluruh  wilayah teritorialnya dan pelanggannya dengan pemanfaatan resources bersama (resources co-utilization), pengembangan resouces bersama (resources co-development), dan pertukaran informasi (information sharing) diantara mereka. Aktor dapat berupa tenaga penjual, wirausaha, maupun perusahaan atau organisasi,dan lain-lain. 

Organisasi membutuhkan kemampuan jaringan untuk memaksimalkan penggunaan  jaringan bisnis dan untuk mendapatkan keuntungan dari sumber daya, kemampuan, dan aliran pengetahuan dari luar organisasi . Keberhasilan jaringan berkorelasi dengan kemampuan untuk mengidentifikasi jaringan termasuk jaringan bertarget yang membantu perusahaan mengatasi kendala regional. Oleh karena itu, kemampuan jaringan merupakan  kemampuan perusahaan untuk mengembangkan dan memanfaatkan hubungan antar organisasi untuk mendapatkan akses ke berbagai sumber daya yang dimiliki oleh aktor lain . Pandangan ini menekankan bahwa perusahaan dengan kemampuan dan kerjasama jaringan yang tinggi  dapat mengidentifikasi mitra strategis, kemudian memelihara hubungan yang erat dan menguntungkan dengan mitra tersebut. Untuk itu perusahaan perlu mengembangkan dan memanfaatkan hubungan untuk mendapatkan dan mengembangkan sumber daya organisasi dengan aktor lainnya.

Kemampuan jaringan terdiri dari empat komponen: (1) kegiatan perusahaan untuk berkoordinasi di antara perusahaan yang berkolaborasi; (2) keterampilan relasional perusahaan berdasarkan kemampuannya untuk mempengaruhi pertukaran interpersonal; (3) pengetahuan mitra yang bertujuan untuk memiliki informasi yang terorganisir dan terstruktur tentang perusahaan dan pesaing yang berkolaborasi; dan (4) saluran komunikasi internal perusahaan yang melaluinya ia mencapai pembelajaran organisasional melalui kemitraan. Komponen-komponen ini – koordinasi, keterampilan relasional, pengetahuan mitra, dan komunikasi internal – berbeda tetapi pada saat yang sama mendukung satu sama lain. Misalnya, sebuah perusahaan dengan keterampilan hubungan yang berkembang dengan baik harus mampu mengakses pengetahuan eksternal, yang pada gilirannya memungkinkannya untuk meningkatkan pengetahuan mitranya sebagai dengan baik. Demikian juga, upaya perusahaan untuk berkoordinasi dapat membantunya menyinkronkan dengan eksternal yang berbeda. Oleh karena itu, peran kerjasama berbagi jejaring diantara sesama perusahaan/organisasi diperlukan selain untuk mengurangi tekanan di dalam persaiangan, juga diperlukan untuk saling melengkapi kekurangan perusahaan terutama dalam menjangkau teritorial dan membangun relasi dengan konsumen


 Copyright stekom.ac.id 2018 All Right Reserved