Tulisan ini  diambil dari salah satu variabel dari empat variabel penelitian yang kami lakukan, dimana variabel ini menjadi novelty (kebaruan) dari artikel yang kami tulis dan dipublikasikan di jurnal scopus p-ISSN 1582-2559/ e-ISSN 2668-4861/ ISSN-L 2668-4861 CALITATEA QUALITY ACESS TO SUCCESS http://www.calitatea.ro/en dengan judul ; “Ride Sharing Cooperation as an Alternative Effort to Improve Sales Performance". Artikel lengkap sudah bisa dilihat dan diakses di google scholar dengan mengetikkan judul artikel di atas

Layanan berbagi tumpangan (ride-sharing) dirintis oleh Uber, yang dimulai pada 2010 di San Francisco (Chaudhry, Yasar, El-Amine, & Shakshuki, 2018). Pengertian berbagi tumpangan (ride sharing) mengacu pada situasi di mana dua orang atau lebih melakukan perjalanan ke suatu rute atau tujuan tertentu dengan menggunakan kendaraan yang sama (Jahan, 2019). Tujuannya adalah untuk mengurangi emisi CO2 dan penggunaan bahan bakar (Jacobson & King, 2009), dan juga menghemat uang dan waktu pengguna (Teubner & Flath, 2015). Dari pengertian ride sharing dapat dikemukakan bahwa dalam pengertian berbagi tumpangan (ride sharing ) terdapat suatu bentuk kerjasama antara penumpang dengan penyedia jasa transportasi, serta kerjasama antar sesama penumpang untuk tujuan yang sama guna menghemat biaya. 

Kerjasama berbagi tumpangan (ride-sharing cooperation) dalam konteks tenaga penjual merupakan bentuk kerjasama timbal balik antara tenaga penjual, dimana tenaga penjual menawarkan dan menjual produk atau jasa yang dimiliki tenaga penjual lain kepada pelanggannya. Konsep ini dapat dilakukan oleh  perusahaan yang memiliki lini produk yang sangat banyak, sehingga diperlukan kerjasama antar tenaga penjual untuk saling membantu menawarkan produknya masing-masing. Tujuannya tidak hanya untuk mempermudah pencapaian target penjualan dari tenaga penjual, tetapi juga untuk melakukan penghematan dalam operasional perusahaan serta menjangkau pelanggan yang lokasinya jauh .

Bentuk pemasaran yang menggunakan konsep kerjasama berbagi tumpangan (ride-sharing cooperation) dapat dilakukan oleh  perusahaan yang memiliki lini produk yang cukup banyak , seperti perusahaan perusahaan makanan dan minuman, penerbitan buku pelajaran, perusahaan farmasi dll. Pada perusahaan seperti ini , tenaga penjual (salesperson)  yang hanya fokus menjual produk-produk makanan saja diperkenankan menjual produk-produk minuman bersamaan dengan produk makanan tersebut. Demikian pula dengan perusahaan penerbitan, tenaga penjual (salesperson) yang hanya  menjual buku-buku pelajaran sekolah dasar (SD), diperkenankan menjual buku-buku pelajaran SMP atau SMU. 


Dalam konteks wirausaha dan bisnis, penerapan konsep kerjasama berbagi tumpangan (ride-sharing cooperation) , penulis mengambil contoh di pasar Sukawati Bali. Jika kita berkunjung ke pasar Sukawati maka kita akan disajikan pemandangan pedagang yang menjual oleh-oleh khas Bali di pasar ini , dimana pasar ini selalu ramai pengunjungnya, padat dan jalanan macet serta parkiran selalu penuh. Ada satu hal yang menarik kita lihat di pasar ini, bahwa hampir semua produk yang dijual pedagang di pasar ini  sama. Dengan perkataan lain, produk yang dijual pedagang di masing-masing tokonya hampir sama satu dengan yang lainnya . Demikian juga harga yang ditawarkan, hampir sama di semua pedagang. Rasanya sulit bagi kita untuk mendapatkan harga yang lebih berbeda untuk produk yang sama. Namun yang menariknya di pasar ini adalah jika salah seorang pedagang  tidak memiliki stok yang cukup untuk melayani pesanan pelanggan, maka si pedagang tersebut akan mengambil/meminjam stok dari pedagang lainnya untuk memenuhi pesanan pelanggan tersebut. Bentuk kerjasama seperti inilah yang dikelompokkan sebagai salah satu bentuk penerapan “Ride Sharing Cooperation”

Pola yang sama juga dapat terjadi di perusahaan makanan dan minuman,dimana salesperson yang biasanya hanya menjual produk-produk makanan yang dihasilkan perusahaan tersebut, juga diperkenankan menjual produk-produk minuman yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut. Cara ini merupakan bentuk penerapan “Ride Sharing Cooperation” lainnya.

Bentuk-bentuk penerapan konsep ‘ Ride Sharing Cooperation’ ini tentu banyak yang bisa kita lihat dan tanpa kita sadari terjadi di dalam kehidupan kita sehari-hari baik dalam bisnis dan kewirausahaan. Dan dari hasil penelitian yang telah kami lakukan, bahwa penerapan “Ride Sharing Cooperation” akan meningkatkan Sales Performance .


 Copyright stekom.ac.id 2018 All Right Reserved