Teknik pengajaran tradisional telah berubah dalam banyak hal selama bertahun-tahun. Tidak hanya terjadi proliferasi teknologi yang lebih besar ke dalam pedagogi, tetapi tingkat inovasi juga meningkat secara signifikan.

Salah satu inovasi yang paling memberdayakan untuk mengubah gaya mengajar dalam beberapa tahun terakhir adalah munculnya teacherpreneurship. Dengan menggabungkan peran dari seorang pendidik dengan seorang pengusaha, ide ini telah melengkapi guru modern dengan tingkat kontrol yang lebih tinggi atas bagaimana mereka mengajar. Fokus pada pembelajaran yang dipersonalisasi, dalam hubungannya dengan penggunaan teknologi yang terus meningkat, telah mendorong banyak orang untuk menjadi teacherpreneur.

Siapa itu teacherpreneur?

Sebagian besar lembaga pendidikan secara mendasar membedakan antara mereka yang menciptakan kebijakan, seperti spesialis kurikulum, dan mereka yang melaksanakannya, yaitu guru. Pembuat kebijakan dan guru adalah dua identitas berbeda yang memainkan peran terpisah dalam membentuk masa depan pembelajaran.

Konsep teacherpreneurship berusaha untuk memecahkan kompartementalisasi ini dan menggabungkan berbagai peran ini menjadi satu. Ide teacherpreneurship pada dasarnya menghibridisasi peran yang berbeda dari pengajaran dan pembuatan kebijakan, sehingga hal ini dapat membekali para guru dengan rasa kebebasan inovatif yang diperbarui untuk mewujudkan cita-cita mereka.

Para pendidik di seluruh dunia mendefinisikan teacherpreneur sebagai seseorang yang mengambil semua praktik terbaik dalam pendidikan dan kemajuan terbaru dalam teknologi, lalu menggunakannya untuk merintis jalan baru dalam pengajaran dan pembelajaran yang berfokus pada koneksi dan kolaborasi. 

Oleh karena itu, seorang teacherpreneur adalah seseorang yang menunjukkan kepemimpinan dalam pendidikan dan membawa semangat kewirausahaan ke dalam kelas. Mereka fokus pada kekuatan sebagai guru sambil menginkubasi dan mengeksekusi ide-ide giat mereka di bidang pembuatan kebijakan dan pengembangan kurikulum.

Heather Wolpert-Gawron berpendapat bahwa teacherpreneur menggabungkan citra guru kelas yang inovatif dengan kepemimpinan pengambilan risiko dan kewirausahaan yang biasa kita lakukan. bergaul dengan mereka yang menciptakan tempatnya sendiri di dunia profesional.

Faktor apa yang mendorong munculnya teacherpreneurship?

Para peneliti di Universitas Ryerson menggali gagasan teacherpreneur dan mendefinisikan mereka sebagai “guru yang mengembangkan dan \'menjual\' bakat pedagogis sambil menemukan solusi inovatif.

Berbagai faktor dan kemajuan dalam bidang pendidikan telah berkontribusi untuk menciptakan lingkungan yang kondusif untuk memungkinkan mereka mewujudkan ide ini. Beberapa. faktor-faktor yang mendorong tumbuhnya ide ini yaitu :

1. Kesadaran tentang Pembelajar: Satu hal yang paling memberdayakan pelajar adalah pengetahuan mereka tentang apa yang dibutuhkan siswa. Dengan pengalaman mereka di kelas, mereka lebih siap daripada kebanyakan orang lain untuk menciptakan perubahan positif yang menguntungkan pelajar.

2. Ketajaman Kewirausahaan: Faktor paling penting yang tidak memungkinkan munculnya gagasan teacherpreneur beberapa tahun yang lalu adalah budaya bisnis saat ini. Guru masa kini dikelilingi oleh perusahaan rintisan dan wirausahawan muda untuk mencari inspirasi dan memulai perjalanan kewirausahaannya sendiri.

3. Lonjakan Edtech: Peningkatan yang konsisten dalam pengembangan dan penggunaan teknologi pendidikan dalam beberapa tahun terakhir mungkin merupakan faktor paling penting dalam mewujudka n gagasan teacherpreneurship. Guru memiliki akses ke beragam perangkat untuk mencoba ide-ide baru dan mengatasi tantangan apa pun untuk memfokuskan energi mereka berdua di dalam dan di luar kelas.

 Copyright stekom.ac.id 2018 All Right Reserved