Kenapa sekarang cari kerja susah? Pertanyaan semacam itu pasti sering sekali terlintas dalam benak para pencari kerja, anak-anak yang baru lulus SMA, anak kuliahan entah yang sudah wisuda maupun yang masih mengerjakan skripsi.

Seiring dengan berjalannya waktu, entah mengapa mencari pekerjaan terasa semakin sulit saja. Ketersediaan lapangan kerja semakin tidak memadai, membuat lowongan kerja pun harus mati-matian mencari demi bisa menemukan pekerjaan yang sesuai. Belum lagi persaingan kerja yang tidak mungkin bisa dihindari. Menemukan pekerjaan yang cocok dan sesuai potensi yang dimiliki memang tidak mudah bahkan seringkali orang mendapatkan pekerjaan yang tidak sesuai dengan jurusan saat kuliah, ataupun tidak sesuai dengan keahlian. 

Sudah mencoba melamar di banyak tempat tetapi tidak satu pun yang diterima padahal sudah keluar banyak dana untuk kuliah, mengikuti kursus dan lain sebagainya. Ada juga yang sampai ke tahap wawancara kerja namun harapan palsu semata, entah ditipu dengan ruangan kosong ataupun bisa wawancara asalkan mau membayar. Sebenarnya apa permasalahannya?

Sedari dulu dunia usaha dan industri selalu ingin menyerap lebih banyak individu-individu yang bukan hanya memiliki kualitas akademik yang baik, melainkan juga mempunyai kecakapan, keterampilan, serta pemahaman langsung terhadap apa yang sedang terjadi di bidang yang sedang mereka geluti dalam usahanya, menjadi indikator pekerja yang lebih dicari. Dalam arti lain, pencari kerja membutuhkan calon pekerja yang siap kerja.

Pendidikan vokasi atau seringkali disebut sebagai pendidikan kejuruan merupakan salah satu strategi penting dari dunia pendidikan di Indonesia, terutama dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Sebagai bangsa yang masih banyak menjalani pergantian nafkah masyarakat dari agrikultur ke dunia industri,  kita membutuhkan banyak tenaga yang terampil dan siap menghadapi dunia kerja.

Mengapa sekolah vokasi berbeda dengan lulusan sarjana lainnya?

1.Kurikulum Fokus pada Skill

Kurikulum yang diajarkan pada pendidikan vokasi merupakan kurikulum yang berfokus pada satu kemampuan khusus. Mempelajari suatu hal yang khusus dan sesuai dengan minat tentu lebih mudah dan menyenangkan.

Kurikulum pada pendidikan vokasi memang dibuat untuk menciptakan para lulusan yang siap kerja dengan skill yang mumpuni di bidangnya. Oleh karena itu, di dalam kurikulum pendidikan vokasi sekitar tujuh puluh persen materinya merupakan praktikum.

Mata kuliah yang didominasi praktikum ini tentu memberikan kesempatan bagi para mahasiswa untuk memperoleh kemampuan praktik yang bagus di bidangnya. Inilah mengapa pendidikan vokasi seperti LP3I sangat diminati oleh para generasi muda yang ingin lulus siap kerja.

2.Terdapat Praktik Magang

Di dalam pendidikan vokasi, praktikum merupakan bagian yang mendominasi. Selain praktikum di kampus, biasanya pendidikan vokasi juga memiliki relasi dan rekanan yang bekerja sama menjadi tempat magang para mahasiswa vokasi. Praktik magang tentu memberikan pengalaman yang lebih mengesankan bagi mahasiswa karena praktik dilakukan langsung di dunia kerja. Hal ini tentu semakin mengasah skill mahasiswa dan meningkatkan kompetensi lulusan pendidikan vokasi.

Beberapa kampus pendidikan vokasi bahkan memiliki kerja sama dengan berbagai instansi dan perusahaan ternama untuk memberikan pengalaman praktik yang maksimal. Misalnya LP31, mereka memiliki kerja sama dengan BFI Finance, Bank Mandiri, Kimia Farma, Hotel Santika Indonesia, Ramayana, Bank BTPN Syariah, Walls, dan Trans Studio Mini, serta masih banyak instansi lainnya.

3.Diajar oleh Para Dosen Berpengalaman

Perkuliahan pada pendidikan vokasi melibatkan para dosen yang berpengalaman di bidangnya. Ilmu dari para pakar dan dosen berpengalaman ini tentu dapat menjadi bekal bagi para mahasiswa untuk mendapatkan keilmuan dan kemampuan yang mumpuni di bidang yang mereka pilih.

4.Penyaluran Kerja

Salah satu keunggulan pendidikan vokasi yaitu adanya penyaluran kerja lulusan ke mitra penempatan kerja, contohnya LP3I. Institusi pendidikan vokasi tidak hanya bermitra untuk melaksanakan program magang, tapi juga penyaluran kerja lulusan kepada instansi yang telah bekerja sama sebagai mitra penempatan kerja.

Mitra penempatan kerja yang dipilih juga merupakan tempat kerja yang kredibel dan memiliki nama besar. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan vokasi tidak hanya mampu mencetak lulusan yang siap kerja, namun juga mampu membantu para lulusan untuk bisa segera bekerja di instansi ternama.

 Copyright stekom.ac.id 2018 All Right Reserved