Kewirausahaan telah menjadi pendorong utama lapangan kerja, pertumbuhan ekonomi, stabilitas, kemakmuran, dan kemajuan . Kewirausahaan dianggap sebagai mekanisme yang relevan untuk menghasilkan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan dengan menciptakan lapangan kerja, inovasi, daya saing, dan kesejahteraan . Tetapi untuk memulai usaha apa yang akan dijalankan bukanlah pekerjaan mudah. Bahkan untuk menentukan usaha yang tepat untuk dijalankan dan didirikan membutuhkan pemikiran yang ekstra keras, waktu yang lama, keberanian dan sebagainya. Ada beberapa tips/resep untuk memulai usaha di antaranya :

a. Memulai usaha dari hobi.

Hobi merupakan kegemaran; kesenangan istimewa pada waktu senggang, bukan sebagai pekerjaan utama.. Umumnya setiap orang memiliki hobi atau kegemarannya sendiri-sendiri. Ada orang yang hobinya berolah raga dan yang lebih spesifik lagi olahraga renang. Ada yang hobinya masak-memasak, dan lain sebagainya. Hobi yang dimiliki oleh setiap orang tersebut, dapat dijadikan sebagai titik awal kita memulai usaha. Misalnya, Bill Gates yang menyukai komputer dan otak-atik komputer,akhirnya berhasil mengembangkan Microsoft. Seseorang yang awalnya suka mendengarkan musik dan mengkompilasi musik, akhirnya berkembang menjadi DJ dan menjadi Youtuber dengan konten DJ. Ada juga orang yang memiliki kegemaran terhadap motor, sehingga mereka dapat membuka usaha mulai dari bengkel motor, asesoris motor, hingga distributor uku cadang motor.Namun , sering sekali terjadi, setiap orang belum mengetahui apa dan menyadari apa yang menjadi hobinya yang sebenarnya. Oleh karena itu, anda perlu menggali hobi anda yang sebenarnya sehingga dapat dijadikan sebagai titik awal dalam memulai usaha.

b. Memulai usaha dari pengalaman bekerja

Pengalaman bekerja di dalam suatu perusahaan/instansi/organisasi dapat dijadikan sebagai titik awal bagi seseorang untuk memulai membangun usaha. Seorang teman telah 10 tahun bekerja di kapal pesiar sebagai seorang tukang masak (cook) . Akhirnya dia memutuskan berhenti berlayar dan membuka restoran di Jakarta dan saat ini sudah berkembang di 5 kota besar di Indonesia . Demikian juga dengan teman yang lain, bekerja di perusahaan tekstil selama 7 tahun, akhirnya memutuskan membuka usaha sendiri dengan membuat usaha konveksi yang bekerjasama dengan perusahaan , sekolah, dan lembaga2 lainnya dalam pembuatan seragam bagi karyawan di instansi tersebut. Pengalaman bekerja ini banyak dijadikan orang sebagai awal dalam memulai usaha

c. Memulai usaha dari usaha keluarga

    Banyak orang yang memulai usaha dengan terlibat langsung di bisnis keluarga. Cara ini paling banyak kita temukan. Usaha - usaha konglomerasi dan besar saat ini dimulai dari keikutsertaan keluarga di dalam usaha tersebut. Oleh karena itu, tidak mengherankan kalau usaha tersebut dikelola oleh generasi ke dua, tiga, dstnya. Dari usaha keluarga ini, mereka mulai perlahan-lahan mengembangkan bisnis /usaha baru mereka sendiri sesuai dengan peluang yang ada dan pengalaman mereka.

d. Memulai usaha dari usaha musiman

   Bentuk-bentuk usaha musiman ini banyak kita lihat di sekeliling kita. Mereka membuka usaha sesuai musimnya. Misalnya, ketika musim buah , mereka akan berjualan buah. Ketika mendekati hari raya idul fitri, mereka akan menjual barang-barang yang dibutuhkan pada saat idul fitri,dll. Banyak motivasi orang membangun usaha musiman ini. Salah satu diantaranya adalah untuk mengumpulkan modal guna membuka usaha yang diinginkan mereka. Namun usaha seperti ini memiliki peluang gagal cukup tinggi. Hal ini disebabkan banyaknya pemain/orang yang menjalankan usaha musiman ini. Akibatnya terjadi persaingan yang kurang sehat yang berakibat hancurnya usaha tersebut.

Cara-cara di atas dapat kita lakukan untuk memulai usaha. Tentunya cara tersebut harus di

dukung oleh kerja keras, kreatif serta inovatif

 Copyright stekom.ac.id 2018 All Right Reserved