Sebagian besar masalah etika bisnis muncul di era digital seperti sekarang. Ini termasuk hal-hal seperti privasi, nano teknologi,dan teknologi yang menggeser tenaga kerja manusia. Dengan semakin meningkatnya dampak lingkungan bisnis era digital yang tidak etis ini, tidak mengherankan jika terjadi perbedaan pelanggaran etika bisnis.

Di masa lalu, dampak pelanggaran etika bisnis hanya meluas ke lingkungan perusahaan. Namun di era digital ini, dampaknya bisa sangat luas, bahkan global.

Meskipun kita sekarang berada di era digital, pelanggaran etika dapat terjadi di mana saja, termasuk di dunia bisnis, dan perlu dilakukan upaya untuk menguranginya agar tidak merugikan masyarakat. Banyak perusahaan mencoba melakukan apa saja untuk mendapatkan keuntungan besar. Faktanya, praktik penipuan ini tidak hanya merugikan masyarakat tetapi juga perusahaan itu sendiri.

Pada saat menjalankan bisnis ataupun suatu tugas diperlukan adanya rasa tanggung jawab dan sebuah aturan untuk mengatur tindakan-tindakan yang akan dilakukan. Hal tersebut menjadi pendorong bagi sebuah bisnis untuk menuju arah yang lebih baik atau lebih sering disebut dengan kesuksesan.

Para pebisnis seringkali menghadapi situasi sulit dalam membangun dan mengembangkan perusahaan, baik dengan pengelolaan sumber daya internal perusahaan maupun masyarakat. Mengatasi masalah sulit seperti itu membutuhkan prinsip-prinsip yang dapat membantu pengusaha bertindak. Inilah sebabnya mengapa etikasangat penting dalam bisnis.

Etika bisnis adalah pengetahuan tentang prosedur ideal dalam pengaturan dan pengelolaan bisnis, dengan memperhatikan norma dan konsep moral yang berlaku secara umum. Ini adalah aturan tidak tertulis untuk menjalankan bisnis secara adil sesuai dengan hukum yang berlaku dan tidak bergantung pada status individu atau organisasi dalam masyarakat. 

Banyak orang memahami konsekuensi dari pelanggaran etika bisnis, tetapi tampaknya perlu meningkatkan kesadaran akan pentingnya etika bisnis. Faktanya, pelanggaran etika bisnis oleh para pelaku bisnis yang tidak bertanggung jawab masih sering terjadi.

Misalnya, dalam hal lingkungan, bisnis yang beretika adalah bisnis yang tidakmerusak lingkungan. Karena jika suatu perusahaan merusak lingkungan dalam jangka panjang, maka perusahaan tersebut pasti akan bermasalah. Lebih buruk lagi, dampakdi masa depan dan lingkungan yang rusak dapat menyebabkan bencana. Pelanggaran etika lainnya yang sering dijumpai, seperti pelanggaran etika pegawai, terutama terkait dengan gaji, pesangon, jam kerja, dan lain-lain. Anda diharapkan untuk lebih banyak bekerjadan berinovasi untuk memberi manfaat bagi perusahaan.

Begitu juga sebaliknya, bisnis yang etis adalah bisnis yang juga mengurangi probabilitas karyawan untuk dipecat atau terkena PHK. Apalagi di era digital saat ini, isu etika bisnis yang laten, identifikasinya meliputi suap, pencurian, pemaksaan, intimidasi, penipuan, dan diskriminasi. Penipuan di era digital dapat berupa manipulasi laba dan manipulasi informasi. Demikian juga pencurian data pribadi lewat platform digital.

 Copyright stekom.ac.id 2018 All Right Reserved