Tidak ada yang salah jika seorang guru juga memiliki kegiatan sampingan sebagai pengusaha. Alasannya tentu tidak melulu soal finansial entah karena gaji atau honor guru yang dianggap tidak sesuai dengan pekerjaan yang harus dilakukan. Namun di luar hal itu, menjadi guru sekaligus pengusaha merupakan suatu nilai tambah tersendiri, bahkan sesuatu yang positif.
BISNIS di bidang PENDIDIKAN merupakan salah satu BISNIS YANG MENJANJIKAN
Banyak diantara kita yang tidak menyadari bahwa bisnis pendidikan adalah bisnis yang menguntungkan karena beranggapan bahwa pendidikan sarat dengan aspek sosial. Meskipun hal itu memang benar, namun bisnis pendidikan sesungguhnya juga bisa menjadi bisnis yang menjanjikan, tentu  jika mengetahui caranya.
Yang dibutuhkan dalam bisnis ini adalah ilmu, keterampilan mengajar, kesabaran, ketelatenan, dan untuk beberapa jenis usaha membutuhkan kendaraan dalam pelaksanaannya.
Banyak alasan mengapa bisnis pendidikan merupakan bisnis yang menjanjikan, dan perkembangan zaman serta kemajuan teknologi menjadi salah satu faktor yang berpengaruh sehingga membuat kebutuhan pendidikan pun semakin meningkat dan variatif.
Bisnis pendidikan juga dikenal memiliki daya tahan yang tinggi. Berbeda dengan bisnis lain yang sangat mudah terpengaruh oleh iklim perekonomian, bisnis pendidikan umumnya jauh lebih stabil karena pendidikan selalu menjadi prioritas orang tua untuk masa depan anak-anaknya. Inilah mengapa bisnis pendidikan merupakan bisnis yang sustainable atau berjangka panjang.
Ada keuntungan lain yang dimiliki bisnis pendidikan yang tidak dimiliki bisnis di bidang lainnya, yaitu pembayaran di muka. Hampir semua bisnis pendidikan menerima terlebih dahulu biaya di muka (biaya penuh atau uang muka), setelahnya jasa pendidikan pun akan diberikan pada siswa-siswi. Dengan demikian, selain menjanjikan, bisnis pendidikan juga merupakan bisnis yang aman karena memiliki risiko usaha yang rendah.
Lalu, pendidikan bidang apa yang sebaiknya dipilih untuk memulai usaha baru? 
Jawabannya tergantung pada passion masing-masing dari tiap individu. Namun untuk meminimalisir risiko usaha, lebih baik pilihlah bisnis yang minim persaingan dan output-nya dibutuhkan di masa depan. Bisnis yang sudah jenuh oleh kompetisi sebaiknya dihindari karena memulai usaha di bidang yang sangat ketat kompetisinya memiliki risiko yang besar pula. Dengan memulai usaha di bidang yang masih minim persaingan akan memiliki ruang yang cukup untuk membesarkan bisnis tanpa terganggu oleh kompetisi yang terlalu berat. Memilih bisnis pendidikan yang output-nya dibutuhkan di masa depan juga penting sebagai pertimbangan memulai usaha di bidang pendidikan. Contoh, membuka usaha kursus mengetik dengan mesin ketik tentu outputnya sudah tidak dibutuhkan lagi saat ini apalagi di masa depan. Contoh lain misalnya dengan membuka pendidikan komputer yang mengajarkan tentang office lama yang tentunya sudah tidak relevan dengan zaman sekarang yang sudah sangat maju.

 Copyright stekom.ac.id 2018 All Right Reserved