Keberadaan teacherpreneurs telah mengubah sejarah kompartementalisasi dengan melangkah keluar kelas untuk memengaruhi berbagai bidang pendidikan. Seorang teacherpreneur dapat terlibat dalam kepemimpinan pendidikan, menulis kurikulum mereka sendiri, meneliti filosofi pendidikan, mendidik guru lain dan bahkan bekerja untuk mereformasi kebijakan pendidikan.

Jadi, apakah yang dimaksud dengan teacherpreneur itu?

Teacherpreneurs   adalah pakar kelas yang mengajar siswa secara teratur, tetapi juga memiliki waktu, ruang, dan penghargaan untuk menciptakan dan menjalankan ide-ide mereka sendiri — seperti halnya wirausahawan! Mereka menciptakan produk untuk mengisi kekosongan pengajaran dan sering berbagi dan mengambil untung melalui penggunaan teknologi.

Biasanya, seorang teacherpreneur seringkali memiliki ide bisnis yang tertanam di dalam benak hampir setiap hari, dan mungkin Anda sudah mendapatkan satu ide yang spesifik itu, atau mungkin Anda adalah orang yang kreatif yang suka menemukan solusi untuk suatu masalah.

Salah kaprah jika beranggapan bahwa seorang teacherpreneur harus meninggalkan siswa mereka untuk bekerja dengan pembuat kebijakan demi menciptakan perubahan yang diperlukan untuk sekolah, kota bahkan negara mereka.

Pemerintah pun tidak henti-hentinya memberikan dorongan kepada para guru untuk memiliki jiwa berwirausaha (teacherpreneur) yang diperlukan supaya dapat menanamkan pola pikir berwirausaha terhadap peserta didik sejak dini demi menghadapi bonus demografi Indonesia di 2045.

Mengapa?

Guru diharapkan bisa memastikan konsep enterpreneurship dimasukkan atau bahkan diterapkan dalam proses belajar mengajar di sekolah. Sebenarnya apa yang dimaksud dengan konsep teacherpreneur?

konsep teacherpreneurship merupakan konsep di mana para guru mampu menyampaikan materi yang dibutuhkan, sesuai dengan kurikulum pendidikan nasional, terbaik dan berkualitas serta memberikan ruang bagi ide atau gagasan yang muncul dari peserta didik. Selain transfer ilmu, guru juga harus mampu memberikan pemahaman pentingnya memiliki jiwa kepemimpinan, kreatifitas dan  wirausaha dalam setiap materi yang diberikan. Tidak lupa mengajarkan nilai-nilai kearifan lokal ataupun adat budaya milik bangsa sehingga peserta didik tetap memiliki nilai-nilai nasionalisme yang tinggi.

Anak-anak Indonesia di masa depan harus menjadi generasi berpendidikan yang nantinya akan mengisi lapangan kerja berkualitas dan bukannya diisi oleh tenaga asing.

Oleh karena itu, dorongan dan motivasi guru sangat penting untuk menginspirasi peserta didik, memberikan pengetahuan bahwa suatu hari mereka adalah sosok pemimpin dan menjadi bagian dari masa depan yang lebih baik.

 Copyright stekom.ac.id 2018 All Right Reserved