Dalam proses belajar mengajar, tidak jarang banyak peserta didik yang mendapatkan hasil tes di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Hal ini disebabkan masih banyak peserta didik yang tidak memedulikan  aktivitasnya  selama  proses  pembelajaran   sehingga tidak mengherankan jika mereka masih sepenuhnya mengharapkan guru sebagai sumber belajar utama tanpa berusaha aktif. Faktornya bermacam-macam, bisa berupa ketakutan siswa   dalam   bertanya   dan   mengemukakan   pendapat,   ada   yang   tidak memahami materi diskusi, dan ada juga yang sama sekali tidak peduli dengan proses pembelajaran, peserta didik seperti ini biasanya lebih suka diam dan akhirnya menjadi pasif selama proses pembelajaran. Selain itu, ada juga peserta didik yang aktif hanya pada mata pelajaran yang disukainya.

Oleh sebab itu, adanya peran guru sangatlah penting dalam meningkatkan keaktifan pada saat kegiatan belajar mengajar. 

Fakta tersebut menjelaskan bahwa guru memiliki peran yang sangat penting dalam dunia pendidikan, karena guru memegang kendali pada saat proses pembelajaran berlangsung. Maka dari itu guru haruslah benar- benar berkualitas dalam mengajar. Dengan adanya guru yang berkompeten, guru dapat menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif.

Entah apa jadinya jika guru tak berkualitass justru lebih mendominasi pendidikan di tanah air. Terlebih lagi dunia semakin canggih dan banyak perubahan yang berpengaruh terhadap segala bidang, baik ekonomi, sosial, politik, pendidikan dan budaya. Zaman beralih pada kebiasaan manual menjadi teknologi. Bukan hanya itu, perkembangan teknologi yang begitu pesat membuat kita bersaing dengan diri sendiri. Baik mengikuti perkembangan dengan cara memanfaatkannya atau justru tertinggal karena ketidak inginan untuk belajar. 

Dalam sektor pendidikan pun demikian terdampak oleh perkembangan zaman, dimana dulu mengajar itu cukup hanya dengan datang ke ruangan dan murid mendengarkan. Namun berbeda dengan sekarang, guru tidak bisa hanya mengajar dengan teknik ceramah saja. Hadirnya sebuah tuntutan tujuan dari adanya pendidikan nasional adalah untuk memberikan pengajaran yang aktif, kreatif, dan inovatif seperti yang diharapkan sesuai dengan kurikulum terbaru, di mana siswa dituntut mampu aktif mencari sumber pengetahuannya sendiri dan bisa memecahkan masalahnya tersebut. 

Selain berdampak pada metode kurikulum bagi siswa ternyata perkembangan teknologi ini mempengaruhi bagaimana cara mengajar guru. Karena kurikulum terbaru menuntut siswa lebih aktif daripada gurunya maka akan menjadi sebuah peluang besar bagi siswa mengetahui ilmu lebih banyak tidak sesuai dengan yang diajarkan dalam ruang kelas saja. Begitupun dengan guru kemungkinan besar akan terdapat pertanyaan-pertanyaan yang terdapat di luar kegiatan mengajar seperti teknik mengelola pikiran positif tiap hari, siswa akan belajar banyak dari kecanggihan teknologi dan berikutnya ditanyakan kepada guru.

Pada kkenyataannya, keberadaan guru berkualitas sangatlah penting, baik untuk mencapai tujuan pembelajaran di kelas dan sekolah, ataupun memajukan pendidikan di Indonesia.

Guru yang baik memiliki beberapa kriteria penting yaitu memiliki kemampuan untuk menangani, memahami, dan memotivasi siswa. Adapun untuk menjadi guru yang berkualitas tentu membutuhkan ketelitian yang tepat dalam memilih calon guru tersebut, atau meningkatkan kualitas guru yang sudah mengabdi sebagi guru, berikut cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kualitas yang lebih profesional, di antaranya:

1.Melanjutkan jenjang pendidikan lebih tinggi 

Jenjang yang lebih tinggi bukan hanya sekadar mampu melakukan penambahan gelar di belakang nama saja namun bisa terimplementasikan pada prestasi-prestasi yang dimiliki. Dengan pendidikan yang lebih tinggi, ilmu yang akan didapatkan akan lebih banyak lagi. Pemahaman lebih dalam dan mampu merealisasikan kebutuhan pengajaran di era modern. Selain salah satu sebagai cara upgrading ilmu baru dengan melanjutkan jenjang lebih tinggi maka akan lebih mudah untuk menghasilkan ilmu baru.

2.Mengikuti pelatihan yang menunjang kualitas guru

Dengan mengikuti seminar dan pelatihan diharapkan adanya perubahan yang terjadi dalam sistem dan metode belajar siswa yang akan di ajarkan. Selain menambah skill dan kemampuan yang belum pernah dilakukan guru juga dapat mengexplor dirinya lebih berkembang lagi terhadap dunia luar. 

3.Aktif melakukan penelitian

Karya tulis ilmiah merupakan salah satu penunjang dalam meningkatkan kualitas guru yang berkompeten dalam bidangnya. Dengan selalu melakukan penelitian guru akan lebih memilki daya pikir dan analisis yang baik. 

4.Gerakan Guru Membaca ( G2M )

Guru hendaknya mempunyai kesadaran akan pentingnya membaca untuk mengembangkan wawasan dan pengetahuan. Guru harus lebih serba tahu dibandingkan peserta didik. Untuk itu perlu digalakkan Gerakan Guru Membaca. Dalam hal ini guru bisa memanfaatkan buku-buku atau media masa yang tersedia di perpustakaan, sekolah ataupun toko buku, atau bisa juga dengan mengakses internet tentang hal-hal yang berhubungan dengan spesialisasinya ataupun pengetahuan umum yang dapat menambah wawasan.

 Copyright stekom.ac.id 2018 All Right Reserved