Budaya perusahaan sangat berpengaruh terhadap rekrutmen, retensi dan turnover intention karyawan. Karyawan bisa bertumbuh dan berkembang jika mereka berada dalam lingkup budaya perusahaan dimana selalu memberikan mereka dukungan serta memberikan ruang untuk komunikasi terbuka sebagai bentuk keterlibatan dalam berkontribusi terhadap perusahaan.

Namun, untuk mencapai hal tersebut tidaklah mudah karena perusahaan memiliki berbagai macam karakteristik karyawan yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Oleh sebab itu pentingnya memastikan persepsi karyawan agar memiliki arah dan tujuan yang sama.

Apa itu definisi budaya perusahaan ?

Budaya perusahaan adalah bagaimana memandang sebuah organisasi dan karyawannya dalam berperilaku. Pentingnya menyelaraskan semua karyawan agar mereka memiliki nilai, visi dan misi yang sama. Budaya perusahaan yang kuat mudah sekali mengenalinya, bahkan dilihat dari luar sekalipun. Namun budaya perusahaan dapat berubah seiring berjalannya waktu, tergantung dari interaksi yang terbangun antar karyawan dan bagaimana pedoman bisa diimplementasikan secara bersama-sama. 

Bagaimana menciptakan budaya perusahaan yang kuat?

Budaya perusahaan akan bekerja berlandaskan pada tindakan seluruh organisasi. Oleh sebab itu, seorang Manajer Sumber daya Manusia dalam hal ini harus mampu memupuk tanggung jawab serta bekerja keras agar bisa mempertahankannya. Berikut merupakan langkah dalam menciptakan budaya perusahaan agar dapat berdiri kokoh :

1. Menentukan nilai, visi dan misi

Langkah pertama dalam menciptakan budaya perusahaan adalah dengan menentukan, kesamaan nilai, visi dan misi dalam organisasi. Dengan menyelaraskan serta mengkomunikasikan secara bersama anggota tim lainnya, maka akan semakin terlihat nilai, visi dan misi yang jelas.

2. Keterlibatan karyawan penting dalam pengembangan budaya organisasi
Menciptakan budaya organisasi yang positif bisa dilakukan dengan cara mempromosikan pertumbuhan karyawan. Fokuskan pada skill dan kompetensi karyawan agar mereka semakin dapat bertumbuh dan berkembang. Jika karyawan selalu dilibatkan, maka akan semakin meningkatkan motivasi serta produktifitas kerja mereka. Seorang pemimpin harus bisa memastikan kepada anggota timnya bahwa hasil pekerjaan mereka tetap mendapatkan Reward. Dengan adanya Reward tersebut, akan mampu meminimalisir adanya turnover intention serta meningkatkan retensi. Berikan mereka ruang dan waktu untuk bertanya, memberikan feedback dan berkontribusi dalam suatu tim.
3. Jadikan karyawan sebagai prioritas dan sejahterakan mereka
Prioritaskan kebutuhan karyawan dan sejahterakan ekonomi mereka. Hal ini tak hanya sebatas memberikan tunjangan saja kepada mereka namun juga bagaimana cara memimpin serta memperlakukan mereka dengan baik. Jika organisasi mampu memperlakukan karyawan secara hormat, maka keuntungannya jika organisasi tersebut sedang tidak sehat, karyawan akan berupaya menjaga dan merawatnya dengan baik. Karyawan juga memiliki kehidupan pribadi dan tidak boleh tertekan. Karyawan akan sulit bekerja secara produktif jika mereka mengalami stress kerja. Oleh sebab itu, penting bagi perusahaan agar memahami kondisi karyawannya.
4. Usahakan Jalin komunikasi secara terbuka dengan karyawan 
Jika tidak ada komunikasi yang terbangun dengan karyawan, maka karyawan tidak mengetahui secara jelas apa sebenarnya nilai, visi, misi maupun perubahan apapun yang terjadi dalam perusahaan. Pada akhirnya mengakibatkan bisnis tersebut akan mengalami banyak permasalahan. Karyawan juga akan merasa acuh dan tidak bersemangat jika mereka tidak dilibatkan dalam sebuah keputusan besar perusahaan. Mereka punya hak dalam memberikan andil dan berkontribusi, karena bagaimanapun juga mereka adalah bagian dari keluarga besar perusahaan.
Tanpa adanya komunikasi yang terjalin apik dengan karyawan, pimpinan tidak akan pernah tahu bagaimana evaluasi penilaian kinerja pada masing-masing karyawan dan apa yang harus dan perlu ditingkatkan dalam kinerjanya. Jelaskan secara detail, informasi apa saja yang mereka bisa ketahui dari perusahaan. Perlu diadakan meeting secara teratur untuk memberikan update informasi. Berikan kesempatan kepada karyawan untuk menyuarakan ide dan gagasan yang mampu menunjang pertumbuhan perusahaan.
5. Pekerjakan karyawan sesuai dengan posisi yang tepat
Dengan memperlakukan karyawan secara tepat, akan berdampak signifkan pada perusahaan anda. Jika anda baru saja memulai menciptakan budaya perusahaan, pekerjakan orang yang tepat untuk mewakili budaya yang ingin tercapai. Nah, jika budaya perusahaan sudah settle, untuk bisa mendapatkan karyawan yang mampu menyesuaikan budaya akan sedikit lebih mudah.
6. Sosialisasikan nilai, visi dan misi
Setiap karyawan harus mampu memahami sertamenghormati prinsip-prinsip organisasi. Sementara para pemimpin bertugas mengimplementasikan nilai dan mencontohkan bagi seluruh elemen dalam perusahaan. Pemimpin juga harus mengingatkan semua karyawan tentang apa saja hal penting yang menyangkut nilai-nilai bagi perusahaan. Nilai tersebut bisa berupa kerja sama tim, saling menghormati, menghargai, mendukung, kerja keras, kejujuran, keberanian dan rasa pertanggungjawaban masing-masing individu.
7. Pahami budaya kerja itu sendiri dan berikan umpan balik
Perusahaan dengan karyawan harus sama-sama menyadari tentang budaya perusahaan dan bagaimana agar bisa mengkomunikasikan dengan tim. Berikan kesempatan karyawan untuk memberikan kontribusi dalam bentuk umpan balik. Ajukan pertanyaan yang sama untuk karyawan lain dalam hal persamaan persepsi. Tanyakan juga apakah mereka puas berada di tempat kerja atau tidak? apa yang mereka sukai dari budaya perusahaan agar menjadi tolak ukur untuk mempertahankannya. Apakah budaya perusahaan selama ini masih menemui banyak permasalahan agar bisa menemukan solusinya? Umpan balik dapat terukur melalui wawancara secara langsung kepada karyawan baik secara individu maupun pertemuan kelompok, atau melewati penyebaran survey kuesioner dan atau menyediakan kotak untuk mendapatkan saran serta masukan. 
8. Seorang pemimpin harus mampu memberikan contoh
Kunci penting dalam menciptakan budaya perusahaan adalah memimpin dengan cara memberikan contoh. Pemimpin dan karyawan kudu saling bersinergi dalam mewujudkan budaya perusahaan yang ingin dicapai. Pemimpin mencontohkan, nantinya karyawan yang akan mengikuti jejaknya. Kepemimpinan akan mengajarkan tentang nilai-nilai perusahaan dan perilaku mana yang dapat diterima secara baik maupun tidak.

8 langkah tersebut akan membantu menciptakan budaya perusahaan yang kuat. Perbaiki budaya perusahaan agar mampu terus bertumbuh dan bersaing dengan kompetitor.


 Copyright stekom.ac.id 2018 All Right Reserved