Lawrence,  Weber,  dan  Post  (2005)  menyatakan bahwa etika merupakan suatu konsepsi tentang perilaku benar dan salah. Etika menjelaskan kepada kita apakah perilaku   kita  bermoral   atau   tidak   berkaitan   dengan   hubungan kemanusiaan yang fundamental, bagaimana kita berpikir dan bertindak kepada orang lain dan bagaimana kita inginkan meraka berpikir dan bertindak terhadap kita.

Menurut Muslich (2004) etika bisnis dapat diartikan sebagai pengetahuan tentang tata cara ideal pengaturan dan pengelolaan bisnis yang   memperhatikan   norma   dan  moralitas   yang   berlaku   secara universal dan secara ekonomi/sosial, dan pengetrapan norma dan moralitas ini menunjang maksud dan tujuan kegiatan bisnis.

Adapun beberapa etika dalam berbisnis yang harus dimiliki oleh seorang pengusaha, di antaranya sebagai berikut :

1. Jujur

Seperti yang telah diketahui, jujur merupakan tiang segala perilaku. Oleh sebab itu, dalam hal berbisnis pun etika yang satu ini diletakkan pada urutan yang pertama. Jika seorang pebisnis tidak memiliki kejujuran, kemungkinan besar bisnis yang dijalankannya tidak akan berkembang. Kejujuran ini juga berlaku dalam hal pemasaran. Jika terdapat produk yang memang tidak layak untuk dijual, maka sudah seharusnya kita jujur. Jangan sampai produk yang tidak layak tersebut dijual dengan cara yang tidak baik sehingga dapat menghancurkan usaha kita.

2. Otonomi

Seorang pengusaha juga harus memiliki jiwa otonomi, yaitu kebebasan dalam menentukan apa yang diinginkannya sehingga keputusan yang diambil tidak bisa dipengaruhi oleh orang lain. 

3. Empati

Seorang pengusaha tidak boleh berpura-pura tutup mata. Dengan kata lain,  tidak peka dengan lingkungan sekitar. Misalnya ada karyawan yang tidak semangat kerja dan tampak lesu, Anda harus menyadari hal itu, bisa dengan menanyakan bagaimana keadaannya, memberi saran untuk pergi ke dokter, memberi izin untuk pulang lebih awal dan sebagainya.

4. Keuntungan

Sebagai seorang pengusaha, tentunya kita ingin sesuatu yang menguntungkan. Entah seberapa besar atau seberapa banyak keuntungan yang didapat sangatlah relatif dan tergantung dari tujuan dari diri kita masing-masing, serta harus memperhatikan unsur-unsur yang lain.  

5. Adil

Seorang pengusaha harus memiliki sikap adil terhadap siapa pun tidak peduli status maupun jabatan orang lain. Begitu juga ketika memberikan gaji untuk karyawan juga harus adil. Misalnya ada karyawan yang tidak lain merupakan saudara lalu diberikan gaji yang lebih tinggi sementara karyawan yang setingkat dengannya justru mendapat gaji UMR.

6. Integritas

Integritas merupakan salah satu faktor yang menentukan bagaimana harga diri seorang pengusaha, bagaimana menjalin hubungan sosial dengan orang-orang sehingga usahanya dapat berkembang.

 Copyright stekom.ac.id 2018 All Right Reserved