Keberadaan teacherpreneurs telah mengubah sejarah kompartementalisasi dengan melangkah keluar kelas untuk memengaruhi berbagai bidang pendidikan. Seorang teacherpreneur dapat terlibat dalam kepemimpinan pendidikan, menulis kurikulum mereka sendiri, meneliti filosofi pendidikan, mendidik guru lain dan bahkan bekerja untuk mereformasi kebijakan pendidikan.
Selain itu teacherpreneurs multi-Tugas. Artinya, Menjelajahi Karir Lain tanpa Meninggalkan Ruang Kelas. Sebagian besar guru senang bekerja dengan siswa, tetapi di masa lalu, mereka yang memiliki impian untuk membuat dampak yang lebih besar di bidang pendidikan pada umumnya diminta meninggalkan posisi mereka untuk mengejar peluang karir di bidang administrasi atau sektor swasta. Namun kini hal Itu tidak lagi terjadi, Teacherpreneurs  yang memilih untuk mengejar pengajaran dan pembuatan kebijakan sekaligus, dapat mengambil peran hibrida ini dengan bekerja secara bersamaan baik di dalam maupun di luar kelas.
Guru yang tertarik menjadi teacherpreneurs dapat memilih untuk memulai karir bekerja sebagai organisator komunitas, pengacara, tutor atau konselor. 
Dalam beberapa hal, teacherpreneurship meniru apa yang sudah ada di tingkat universitas, di mana profesor sering mengejar peluang di luar pendidikan khusus mereka. Misalnya profesor ilmu komputer yang bermitra dengan perusahaan swasta untuk mengembangkan teknologi baru atau profesor sekolah hukum yang melakukan hukum riset.
Teacherpreneur  dapat menggunakan keterampilan yang telah mereka terapkan di kelas untuk menjalankan bisnis, seperti kursus atau bimbingan belajar untuk persiapan ujian, memberikan kuliah tentang teknik pendidikan atau pekerjaan dengan politisi lokal untuk mengembangkan ide-ide baru untuk kebijakan pendidikan di seluruh wilayah, dan masih banyak lagi peluang lainnya. dengan demikian, teacherpreneurship memungkinkan lebih banyak guru memiliki dampak di bidang selain pengajaran di kelas, dan juga memungkinkan guru untuk memiliki perangkat pembelajaran yang lebih kaya, lebih beragam, dan memuaskan. 
Selain penjelasan di atas, teacherpreneurs nyatanya masih memiliki beberapa peran aktif lainnya, di antaranya sebagai berikut :

1. Membentuk Masa Depan pada Kebijakan Pendidikan

Teacherpreneurs juga mendapat manfaat untuk lebih terlibat langsung dalam terbentuknya kebijakan pendidikan. Hirarki dalam sistem pendidikan dapat mempersulit bagi guru berpengalaman untuk mengarahkan kelas mereka sendiri. Teacherpreneur tidak perlu merasa dibatasi karena mereka dapat mengajar siswa dan bekerja dengan pembuat kebijakan. Para profesional ini memiliki kritik dan saran berharga yang dapat meningkatkan kebijakan pendidikan. Teacherpreneurs yang memilih untuk mengejar kepentingan dalam kebijakan pendidikan memiliki kemampuan untuk menjadi kunci utama dalam sistem sekolah mereka, menjadi penasihat bahkan tak jarang bergerak ke posisi kepemimpinan yang memberi mereka kontrol lebih besar atas bagaimana sistem berfungsi (misalnya menjadi kepala sekolah).

2. Menjadi Instruktur Kelas yang Lebih Baik

Teacherpreneurs tidak hanya memiliki kesempatan untuk memengaruhi kebijakan dengan membuka karir kedua, melainkan dapat menjadi instruktur kelas yang lebih baik karena latar belakang pekerjaan mereka yang beragam. Peluang untuk bekerja dengan para profesional di luar pendidikan dapat memberikan pengalaman bagi guru yang menjadikan mereka instruktur yang lebih baik. Selain itu teacherpreneurs tidak terbatas pada informasi dalam buku teks; sebaliknya, banyak yang berinteraksi dengan orang-orang di sektor swasta, yang membuat mereka lebih up-to-date dan memiliki pengetahuan yang relevan daripada apa yang sering ditemukan di buku pelajaran.

 Copyright stekom.ac.id 2018 All Right Reserved