Teacherpreneur merupakan salah satu sinergi dari perubahan zaman klasik menjadi zaman modern. Teacherpreneur mampu mengembangkan inovasi dan kreativitas menjadi seorang guru yang mandiri, inovatif, dan cerdas. Bukan hanya guru saja yang dapat menerima manfaat, melainkan dapat memberikan pendidikan yang seimbang kepada siswa di seluruh Indonesia dengan berpikir mandiri dan menciptakan lapangan pekerjaan. Perubahan besar itu rata-rata terjadi karena kesadaran para guru honorer yang gajinya masih tergolong rendah. 

Selain banyaknya ilmu yang dikembangkan bagi Teacherpreneur kepada siswa baik itu ilmu ilmiah ataupun non-ilmiah Teacherpreneur juga mampu menjadi pengusaha. Seorang Teacherpreneur juga mampu membawa dirinya kepada jalan kehidupan yang lebih layak. Bukan hanya tugas pengabdian pada masyarakat yang diharapkan dapat membangun karakter pendidikan yang baik melainkan dapat memberikan keterbukaan ide bagi siswa untuk hidup tidak bergantung pada pemerintah atau pekerjaan pokok saja. Teacherpreneur juga dapat mendobrak segala kesulitan dalam mengembangkan kemampuan yang terdapat di luar pengembangan dirinya. 

Dengan adanya istilah Teacherpreneur ini guru-guru di Indonesia semakin mandiri dan mampu membuka lapangan pekerjaan bagi dirinya dan masyarakat lainnya sehingga, Teacherpreneur tidak bergantung pada pekerjaan pokok saja. Negara pun sangat diuntungkan ketika kemandirian guru meningkat, mampu berpikir kreatif dan inovatif. Bukan hanya itu saja Teacherpreneur mampu menyeimbangkan kurikulum pendidikan yang sesuai dengan tujuan sekolah merdeka, atau kemerdekaan belajar. 

Kemandirian yang di perolehnya menjadi contoh bagi guru-guru lain untuk berwirausaha di samping sebagai tugas pokok mengajar. Jiwa seorang Teacherpreneur tidak kalah dengan enterpreneur yang sesuai dengan bidangnya. Justru Teacherpreneur memiliki kelebihan yiatu tetap mampu menjadi tolok ukur pendidik dan sekaligus pengusaha yang andal. 

Teacherpreneur mencapai keberhasilannya tidak terlepas dari paksaan perkembangan zaman yang mengharuskan ia untuk berubah. Teknologi misalnya, perkembangan ini sangat pesat apalagi dalam hal marketing. Di mana kebiasaan masyarakat menjadi penentu dalam perubahan tersebut. Jual beli biasanya dapat dilakukan di pasar tradisional, minimarket, mall dengan transaksi pembayaran secara tunai. Kini beralih pada transaksi jual beli online bahkan penyimpanan uangpun sekarang lebih banyak menggunakan e-wallet atau dompet digital. Ini adalah bukti perubahan yang semakin cepat, namun bukan berarti kita akan terus mengikuti zaman tanpa perubahan. Tentu itu akan menjadi sebuah peluang lebih besar contoh bagi Teacherpreneur, guru sekaligus pengusaha dapat berpotensi memiliki penghasilan tambahan dengan berjualan online, online privat, membuka pelatihan khusus dan lainnya. Hanya membutuhkan pemanfaatan platform yang tersedia dalam media sosial misalnya, menyebar informasi melalui facebook, instagram, twitter, whatsapp, atau website pribadi untuk menyajikan sebuah tulisan yang bermanfaat, membuat artikel di blogger, membuat berita terkini yang mengedukatif dan masih banyak lainnya. 

Sudah banyak guru yang memanfaatkan sosial media untuk mem-branding diri untuk tampil sebagai orang yang mampu bersaing dengan influencer televisi atau selebgram lainnya. Misal saja yang terkenal adalah Pak Ribut salah satu guru honorer asal Jawa Timur yang mem-branding dirinya tampil di media sosial dengan konten edukatif bersama muridnya dan di balur dengan sikap polos murid yang diajarnya sehingga menghasilkan kelucuan. Hasil dari lucu yang spontan itu banyak masyarakat Indonesia menyukai konten yang dibuat. 

Jika melihat kepada guru atau dosen yang tingkatannya lebih tinggi dari pendidikan paling terkenal dalam mem-branding diri dikenal dengan sebutan Ibu Irma dosen dari UNPAD yang kontennya berisi edukatif terhadap mahasiswa tingkat akhir dengan pembahasan skripsi. Konten seperti ini juga sangat di butuhkan bagi mahasiswa. Selain mudah mendapatkan wawasan juga terhibur dengan gaya pembawaan oleh Ibu Irma yang terkadang lucu. Ada juga dosen-dosen muda yang mem-branding diri dengan membuat konten pendidikan dan politik bangsa misal Refly Harun selain dosen Hukum Tata Negara beliau juga aktif dalam pembuatan konten di channel Youtube-nya. Masih banyak guru atau dosen yang berhasil membranding diri dan menghasilkan peluang ekonomis bagi dirinya dan pengetahuan bagi masyarakat. 

Itulah beberapa sumbangsih atau bukti Teacherpreneur yang mampu memanfaatkan kemampuan inovatif dan kreatifitasnya dalam bidang pendidikan dan teknologi. Sumbangsih terhadap negara semakin banyak oleh seorang Teacherpreneur. Selain membantu pengembangan tingkat Sumber Daya Manusia (SDM) yang semakin baik, membantu tingkat pertumbuhan perekonomian  Negara, dan mampu menghasilkan nilai ekonomis bagi kehidupannya.

 Copyright stekom.ac.id 2018 All Right Reserved