Sifat seseorang ketika melihat kesuksesan dirinya masih jauh dari ambang batas ketentuan yang direncanakan, paling normal adalah menyalahkan sesuatu. Kalimat-kalimat seperti “Kesempatan itu tidak benar”, “Waktunya tidak tepat”, “Seseorang atau sesuatu menghalangi jalan saya”, “Itu adalah hari yang sial” akan keluar dari mulut orang tersebut.

Tanpa disadari kita adalah orang yang sering menghambat pencapaian kita sendiri. Pernyataan ini tidak dimaksudkan untuk menyalahkan atau menghakimi, tetapi menunjukkan bahwa kita dapat meningkatkan kesempatan sukses dengan melihat tindakan kita sendiri dan bertanya pada diri sendiri tentang dampak yang dihasilkan.

Seringkali kita mengidamkan suatu pencapaian yang rasanya sulit untuk diraih, tetapi hanya sekadar mengendap di dalam pikiran tanpa ada aksi apa pun. Kalau sudah begitu, apakah mungkin kesuksesan dapat dicapai, sementara untuk mendapatkan kesuksesan dibutuhkan usaha dan kerja keras. Orang-orang yang terus berjuang dan berkorban saja belum tentu bisa mendapatkan apa yang mereka inginkan, apalagi Anda yang masih saja bermalas-malasan dan mempertahankan perilaku buruk?

1.Tidak Punya Tujuan Jelas

Tidak sedikit orang memiliki pemikiran yang terputus ketika ditanya “tujuan anda apa?” mereka bingung untuk mendeskripsikan tujuannya sendiri. Bahkan tidak mampu mengenali siapa dirinya. Perlu kita ketahui juga bahwa mimpi selalu berubah-ubah terkadang banyak guncangan yang bisa menggagalkan segala cara untuk mencapai sebuah tujuan hidup. Bagaimana mungkin orang yang memiliki keinginan dan tekad yang kuat terhadap mimpinya akan patah dengan hanya sikap orang lain terhadapnya. Justru orang yang berhasil dan kuat itu akan menjadikan sebuah pedoman untuk terus menjalankan hidupnya. 

Biasanya orang yang memiliki ketidak jelasan tujuan hidup akan cenderung depresi dan hanya memendam apa yang diinginkan saja, tidak ada action yang di keluarkan. Mudah emosi dan selalu menyalahkan keadaan hidup, dan menuntut Tuhan untuk mengikuti keinginannya. Seharusnya orang yang memiliki tujuan hidup ataupun impian yang ingin dicapai selalu berpikir positif dan selalu berusaha dan menyandarkan semua urusan kepada Tuhan. Maka sangat penting memperkuat keyakinan terhadap mimpi yang akan kita bangun tersebut.

2.Tidak Mau Belajar

Setiap orang memiliki keinginan untuk menjadi orang sukses. Namun, setiap kesuksesan tidak akan berhasil dengan cara yang biasa saja. Banyak orang sukses yang memiliki integritas tinggi dalam hidupnya. Memberikan hidup dalam menjalankan mimpi-mimpi yang hendak dibangun. Orang sukses juga biasanya tidak berjalan sendiri melainkan berkolaborasi dengan orang lain, baik teman atau lingkungan bisinisnya yang dapat mengembangkan karier lebih bagus. 

Orang-orang besar terlahir dari mereka yang senang belajar dari sebuah kesalahan. Banyak membaca untuk memahami apa yang akan ia bangun. Belajar dari sebuah buku memang cara mudah untuk memperoleh pengetahuan dengan cepat. Sebuah kutipan dari video pendek yang pernah didengar yang mengatakan bahwa “seseorang akan terbentuk karakternya sesuai dengan buku apa yang ia baca.” Maka membaca adalah salah satu hal yang berpengaruh untuk kesuksesan kita.

3.Tidak memaksimalkan diri dalam bekerja

Penyakit ini lebih kepada kemalasan mengerjakan pekerjaan dan  hanya setengah-setengah. Misalnya, saat masuk kantor, Anda benar-benar hanya mengerjakan tugas yang telah diberikan, tanpa  ada inisiatif sama sekali untuk membantu tugas rekan lain kendati waktu yang Anda miliki masih sangat lapang. Memaksimalkan kerja seharusnya menjadi kunci diri kita untuk meraih kesuksesan lebih cepat. Menganggap pekerjaan adalah sebuah tanggung jawab bukan hanya sekedar pekerjaan yang menghasilkan uang. Dengan memaksimalkan kerja, kita akan mendapatkan kemampuan mental baru yaitu mampu bertanggung jawab penuh yang membantu dalam menangani sebuah masalah besar yang akan ditimpakan pada orang-orang yang sukses di kemudian hari sehingga sudah terbiasa dengan cara menyelesaikan masalah dengan penuh tanggung jawab.

4.Selalu ingin hasil instan

Semua orang sukses pasti mengalami yang namanya kegagalan, penolakan, diremehkan, dan sebagainya. Mereka pun merasakan pula keraguan, ketakutan, kekhawatiran, dan berbagai emosi negatif lainnya. Bedanya, mereka terus melangkah maju demi tercapainya tujuan. Mereka menghargai proses, dan tidak berharap semua itu terjadi secara instan karena memang sudah kodratnya apa pun yang baik dan berharga dalam hidup mesti diupayakan.

Hasil instan tersebut tidak mungkin dihasilkan oleh orang sukses, karena orang sukses sangat percaya dengan usaha dan kerja keras lebih daripada orang pada umumnya. Hasil instan justru dipercayai sebagai hasil yang mudah hilang dengan cepat pula. 

 Copyright stekom.ac.id 2018 All Right Reserved